Monday, March 14, 2016

My Wedding Preparation Part 2: Review Catering, Testfood dan Paket Pernikahan 2016


Hai, Setelah kemaren Kang mas akhirnya ketemu bokap nyokap gue dan secara resmi meminta izin mereka berdua buat melamar gue (acara lamaran direncanakan bulan Agustus 2016), sekarang gue mau sharing tentang catering, testfood dan paket pernikahan yang pernah gue survey dan selidiki di tahun 2016.

Awal tahun 2016 lalu, gue dan Kang mas sudah menentukan waktu yang terbaik bagi kami berdua untuk melangsungkan pernikahan, yang tentunya sudah kami sesuaikan dengan jadwal kosong gedung incaran hasil survey gue sebelumnya (Ini penting sodara-sodara!), yaitu di akhir tahun 2016, dimana Kang mas telah menyelesaikan Skripsinya dan siap kembali ke kantor.

Berdasarkan hasil hunting gedung kemaren, gue memilih Balai Sespimma, Selapa Polri, sebagai Venue pernikahan gue dan Kang mas nanti, dan alhamduliilah Kang mas menyetujuinya. Dikarenakan kita lagi LDR-an, jadi yang hunting dan survey cuma gue sendiri T.T Kang mas tinggal mendengar laporan dan menyatakan persetujuannya. Alhamdulillah selalu ada nyokap, atau adik gue, atau temen gue si Tardut yang siap menemani, trimikisi guys :)

Untuk Catering yang mau gue sambangi dan survey, gue cukup tahu diri dengan budget, jadi gue tidak menyambangi Catering sekelas Puspita Sawargi ataupun Alfhabet demi kemaslahatan kantong dan dompet, hehe. Langsung Ajah ya gue ceritakan pengalaman survey dan testfood gue ;)

Safa Catering (testfood di Masjid Pondok Indah)
Waktu itu gue sebenernya lagi survey Masjid Pondok Indah, dan ternyata hari itu lagi ada dua acara pernikahan, salah satunya pakai catering ini. Marketingnya namanya Mba IIN (085880963696) dan beliau ramah dan cukup informatif. Adat yang dipakai waktu gue testfood adalah adat padang. Paketnya cukup komplit, untuk adat padang sudah termasuk dengan tarian talempongnya yang sangat meriah dan berkesan. Sayang karena rendahnya langit-langit di Masjid Pondok Indah ini, pelaminan adatnya jadi minus atap bagunjuangnya... sehingga membuat nilai venue jadi minus di mata gue. Selain pelaminan, untuk dekorasi Mba IIN tidak menyisihkan makanan khusus untuk testfood, sehingga beliau memperbolehkan kami untuk ngider layaknya tamu lainnya. Menurutnya, makanan sudah dilebihkan untuk para capeng yang mau melakukan testfood. Ini pertama kalinya gue testfood, tapi sebelum-sebelumnya gue sudah pernah kondangan, jadi hasil testfood gue, overall makanan Syafa Catering ini nilainya 7. Menunya padang banget, mulai dari Rendang, Ayam Sambel hijau (Bumbunya enak, cuma ayamnya kecil-kecil), dan lain-lain. Namun ada yang disayangkan yaitu nasi gorengnya terlalu kering dan siomaynya kurang enak menurut selera gue. Harga paketannya untuk 600 porsi per awal tahun 2016 Rp.58.000.000,- belum termasuk organ tunggal dan menurut gue harga doi termasuk murah. Namun gue engga serta merta langsung depe karena seperti layaknya costumer lainnya, tentu gue mau banding-bandingin dulu dong dengan toko sebelah :)

Chikal Primarasa Catering (testfood di Balai Makarti Muktitama)
Balai Makarti Muktitama sebenarnya adalah gedung incaran utama gue karena bentuknya yang berupa pondokan, bakalan dapet banget kalau gue pakai adat Jawa, sayang di sayang... Full Booked untuk tahun 2016. Well, back to catering! Gue pertama kali menghubungi Chikal melalui SMS, dan agak lama beberapa hari baru di balas (Sibuk kali cin, secara ini nomor pemiliknya langsung). Balasannya sekaligus mengundang testfood, dan gue bersama nyokap pun pergi ke Balai Makarti di hari Sabtu Malam. Untuk dekorasi Chikal lumayan okey dan ramai, adat yang dipakai adat jawa full gebyok putih (Jangan minta foto, ane survey jarang ambil foto soalnya) dan riasannya juga bagus (hasil pantauan dari jauh, haha). Untuk makanannya rasanya dibanding catering sebeumnya lebih enak, nilainya 8 lah, tapi nasi gorengnya agak kekeringan sedikit. Gue suka, cuma, harganya buat kantong kita masih agak melebihi budget, tapi kita keep dulu, toh budget bisa diakalin, hehe. (CP: 081386061188)

Naurah Catering (testfood di Makodam UKI)
Soal rasa dan tekstur makanan, menurut gue Naurah Catering sangat TOP, overall nilai 8.5, kecuali chiken cordon bluenya, bukan ga enak, cuma agak ketebalan saja, kelihatan seperti roti goreng. Ownernya mas A Robi pun ramah dan sigap dalam menanggapi pertanyaan. Untuk dekorasi, standarlah, tidak terlalu wuah, juga tidak terlalu apa adanya, lumayan, dan untuk perias, Naurah punya beberapa rekanan yang bisa kamu kepoin di Instagram seperti Sanggar Miladewi, Sanggar Galuh, dan Sanggar Emil Mirza. Harga yang ditawarkan cocok di budget, cuma setelah gue check-check lagi, Paket Pernikahan Naurah engga se All In yang gue mau. Ada penambahan sebesar Rp.1.500.000,- untuk pelaminan full gebyok putih, dan Rp.2.500.000,- untuk Organ tunggal (Kecuali untuk paket 800 ke atas, Organ tunggal Included) dan itu belum termasuk cucuk lampah... jadinya malah out of Budget hahaha (Sedih, padahal udah sukak pake banget sama makanannya). Ya sudah, mari kita melanjutkan pencaharian (CP A Robi: 081389700573/ Mba Novi: 085710633268).

Rizal's Catering Servise (testfood di Masjid Ni'matul Ittikad Pondok Pinang)
Diantara brosur-brosur yang gue dapet pas depe gedung kemaren, salah satunya nyempil brosur Rizal's yang tampak lain dari yang lain karena berani menaruh harganya langsung di brosur yang memang muraaaahhh banget! Bayangkan, untuk 800 Porsi saja cuma Rp.42.900.000 per Februari 2016, sangat menggiurkan bukan? Paket Pernikahannya belum All In, tapi hebatnya Rizal's menyediakan semua pernak-pernik tambahan yang diperlukan seperti Cucuk Lampah, Organ Tunggal, dan lain-lain yang belum masuk dalam paket pernikahannya. Penawarannya pun menggiurkan. Tinggal testfood ajah nih, kalau okey, i'll make a DEAL! Dan hari testfood pun tiba, untuk dekor standar (tahu diri gue, harga murah ga usah ngayal tinggi-tinggi, namun pas coba makanannya... kurang banget menurut gue. Nilainya 6! Tapi itu mungkin selera masing-masing sih ya, jadi kalau memang tertarik, you'd better do the testfood by yourself :) (CP Yeni: 089669505848).

Anggraela Catering And W.O. (testfood di Anjungan Jawa Tengah)
Mulai stress karena belum menemukan Catering yang sesuai di hati dan juga kantong, gue pun kembali melanjutkan pencaharian melalui blog walking yang somehow membawa gue ke situs wordpressnya anggraela (link cari ajah di google ketik anggraela). Seperti Rizal's, Anggraela cukup berani dengan menyantumkan harga pada brosurnya. Dan kerennya lagi, harga yang tertera sudah termasuk gedung. Ada dua jenis Brosur, Paket Mewah Kuning dan Ungu. Untuk harga sewa gedung 1-5 juta, harga yang digunakan pada brosur kuning, sedangkan untuk harga sewa gedung 6-10 juta menggunakan harga pada brosur warna ungu. Untuk sewa gedung lebih dari itu, pakai brosur warna ungu ditambah selisih harga gedung dengan yang sedianya dibayarkan oleh Anggraela. Selain itu Anggraela juga memiliki Paket Ekslusif yang bisa dilihat langsung di webnya. Uniknya anggraela, kalau kamu depe, namun ternyata tidak jadi menggunakan jasanya, depe akan 100% dikembalikan. dan minimal depe hanya Rp.1.000.000,-. Untuk dekor, kalau kamu mau ambil paket mewah, dekor yang diberikan standar, namun bisa diupgrade dengan penambahan 2-6 juta tergantung pelaminan yang diminta. Sedangkan untuk rias dan busana, Anggraela punya butik sendiri, cuma gue kurang suka karena koleksinya belum terlalu banyak dan periasnya bersifat freelance alias bukan perias tetap (ga masalah sih, yang penting hasil riasannya bagus). Selain rias dan busana sendiri, anggraela juga punya rekanan rias yaitu Sanggar Rizqi Kusumo yang menurut aku lumayan oke karena baju-bajunya banyak dan periasnya terlihat profesional. Tertarik? Banget! Tapi testfood dulu yah :) 

Disuatu Sabtu pagi nan cerah, gue, nyokap, dan adik gue pergi ke Anjungan Jawa Tengah untuk testfood. Dekorasinya lumayan, karena semi outdoor, ngebantu banget memperindah penampakan dekorasi anggraela ini. Hasil makanan, well... di bilang enak engga, engga enak juga engga... tapi rasanya masih layak untuk menyuguhi para tamu. Sebagian gubukan makanannya dingin, seperti dimsum dan bakso malang, dan soupnya rada hambar, tapi isinya soup banyak, seperti bakso dan sosis. Kurang lebih nilainya 7. Sayangnya ada satu lagi hal yang bikin gue kurang sreg, bahwa Anggraela bukan rekanan Selapa Polri, dan hanya memberikan charge max. 10%. Padahal di Selapa Polri, rekanan atau non-rekanan, tetap dikenakan charge 15%, itu artinya gue masih kena biaya charge 5%. Walau masih kurang sreg, demi keamanan tanggal yang gue incer, gue pun depe Anggraela sebesar Rp.1.000.000,- dengan harapan akan segera menemukan catering yang bikin gue langsung sreg. 
 
Alisha Anjani Catering and W.O. (testfood di Gedung LAN)
Gue nemu W.O. nya Tante Uti ini (Owner Alisha Anjani) dari hasil blog walking juga. Reviewnya juga engga terlalu banyak, namun entah kenapa, kemisteriusannya justru bikin gue penasaran. Pas gue telepon si Tante ga mau ngasih tahu harga terlebih dahulu, beliau maunya gue lihat dulu performa beliau secara langsung, dan beliau menyatakan soal budget bisa menyesuaikan. Jadilah gue ditemani tardut berangkat ke LAN buat melihat performa si Tante cantik satu ini. Pas dateng, acara belum dimulai, jadi gue bisa melihat dekorasi Alisha Anjani dengan leluasa. Menurut gue, dekorasi Alisha Anjani cukup cantik walau tidak se-wuah catering kelas atas. Dan gue pun mencari si tante diantara banyak orang, alhamdulillah ketemu dengan mudah. Tante Uti langsung turun ke event mengatur semuanya sendiri. Termasuk jemput pengantin dan lain sebagainya. Setelah tidak terlalu sibuk, Tante pun siap buat gue brondong dengan pertanyaan... yang nomor satu tentunya, berapa tan harganya? Tetap saja loh beliau ga mau jawab, gue disuruh makan dulu, nyobain semuanya yang ada disitu, maka gue dan tardut pun mematuhi titahnya. Menurut gue makanan Alisha Anjani ini diluar ekspektasi gue, gue kira bakalan sekelas Anggraela, ternyata, nyam-nyam sekali. Zuppa Soupnya enak dan ada isinya, bukan sekedar soup kental saja dan rasa soupnya pun enak. Gue merasa teramat sangat sreg, kalau kata lagu, akhirnya ku menemukanmu, lah! Untuk rias dan busana, kalau dari hasil blog walking, Alisha Anjani ini sepertinya sangat rekomended sekali. Menurut gue pun demikian melihat pengantinnya tampak anggun namun tidak terlalu menor, Love it! Tapi berhubung si Tante belum nyebutin harga, guepun deg-degan, takut terulang lagi seperti waktu testfood di Naurah, udah sreg... eh harganya engga T.T

Setelah makan, kami menemui tante Uti lagi, beliau membawa kami ke ruang rias yang sudah kosong saat itu. Disanalah si tante menjabarkan tentang jasa cateringnya dan juga HARGANYA! Finnaly... Tante bilang per bulan Februari harganya naik 7 juta, dan gue datang testfood bulan Maret, melihat muka gue pucat, si Tante bilang, tenang... sama kamu masih tante berlakukan harga lama... Alhamdulillah... 

Puas ngobrol-ngobrol, kami pun pamit, dan gue berjanji akan menyambangi sanggar Alisha Anjani segera. Dan dua hari setelahnya, jam makan siang, gue pun ngabur dari kantor demi melihat sanggar Tante Uti. Jadi Alisha Anjani ini sebenarnya nama anak perempuannya Tante Uti, lho... dan keuntungan kalau lo pakai paket pernikahan dari Alisha Anjani, Tante Uti akan memberikan semua yang terbaik. Lo bisa pilih semua kostum yang ada di sana tanpa dikenakan charge lagi, dan juga memilih dekorasi yang paling lo sukai dan segala pernak-perniknya karena yang punya dekorasi adalah suami tante Uti sendiri, periasnya juga boleh pilih-pilih, dan gue direkomendasikan perias yang terbaik menurut Tante Uti. Kalau cuma ambil paket rias, atau menggunakan catering lain, ga semua baju di sanggar boleh di pakai, hanya beberapa yang sudah ditentukan oleh si Tante. 
Calon Baju Manten aku

Calon Baju Manten Kang mas

Alhamdulillah gue sreg banget, Kang mas pun okey, gue depe 10% dari total harga jasa Tante Uti yang akan gue pakai :) Bismillah... CP Tante Uti: 081519405059/0817837757)



Brosur Alisha Anjani
 Updated: Tanggal 3 April 2016 kemaren gue lihat eventnya Alisha Anjani di Gedung Bea Cukai, dan ini Foto Dekorasinya, gue suka banget, semoga pas gue nanti, dekornya bisa sebagus... atau lebih bagus dari ini :)

Dekorasi Alisha Anjani di Gedung Bea Cukai, 3 April 2016
That's All review dari gue, doakan lancar yah hingga hari Pernikahan... Aamiinnn :) 

Hai, berhubung acara resepsi aku sudah terlaksana, aku membuat Review Alisha Anjani Wedding OrganizerCheck it out yaaa :)

The Sweetest B'day Gift of My Life: A Wedding Ring

(Mengetik dengan muka sumringah)

Gue dan Kang mas udah setahun ini LDR-an, doi mendapat beasiswa sekolah di luar kota yaitu Solo, Jawa Tengah. So, bagi yang pernah menjalani LDR pasti tahu rasanya... KANGEN pake BANGET!

Yup, seperti pasangan LDR lainnya, tentu kita berusaha sedewasa mungkin dalam bersikap, biar ga ada ambeg-ambegan, marah-marahan, tangis-tangisan, atau hal lain yang dapat membuat hubungan memburuk dan berakhir pada hal yang tidak diinginkan. Alhamdulillah, kita berdua cukup dewasa dalam menjaga komitmen. Dan setahunpun berlalu dengan sempurna, kami berdua makin saling sayang dan merindukan (walau masih ada satu tahun lagi to go T.T).

Adalah hal yang sulit untuk bertemu karena berbagai hal dan kondisi. Setahun sebelumnya, kami setiap hari selalu bertemu, makan siang berdua, dan di akhir pekan selalu jalan-jalan berdua. Namun ketika doi harus meninggalkan ibukota... selama setahun kami hanya bisa bertemu sekali, ketika dia libur semester.

Kang mas kemudian berjanji akan datang ke kotaku di hari lahirku yang ke-28. Aku pun merasa begitu berbahagia mendengarnya. Ada yang keramat di bulan lahirku beberapa tahun ini. Dua tahun lalu, tiga hari setelah ulang tahunku yang ke-26, Kang mas mengutarakan isi hatinya dan memintaku menjadi kekasihnya... (Aih, manisnya). Lalu, Maret setahun yang lalu, Kang mas berangkat ke Solo (Ini sedih T.T) dan Maret tahun ini, di ulang tahunku yang ke-28, ia menyatakan akan datang menemuiku (baru denger rencananya ajah, aku bahagiaaaaa... hoho)

Tepat tiga hari sebelum hari kedatangannya, tiba-tiba Kang mas telepon, bilang kalau sebenarnya beberapa minggu yang lalu kelasnya ada perubahan jadwal, yaitu hari sabtu, sehari sebelum hari ulang tahunku, dimana doi seharusnya sudah tiba di Jakarta (Jumat malam berangkat dengan kereta), ternyata doi ada kelas penting dimana kalau ditinggalkan akan berdampak buruk bagi nilainya, yang mana sangat penting karena statusnya yang merupakan penerima beasiswa. Namun doi bilang masih memperjuangkan untuk melobby dosennya agar bersedia mengalihkan kuliahnya di hari jumat, sehingga tidak perlu lagi kuliah di hari sabtu.

Walau Kang mas bilang masih memperjuangkan jadwalnya, tapi gue sudah tak kuat membayangkan seandainya Kang mas benar-benar berhalangan, maka gue pun nangis, hiks. Kang mas bilang seandainya benar-benar ga bisa dateng di hari ulang tahunku, doi akan tetap datang di sabtu minggu berikutnya. Namun tetap aja gue sedih, karena itu sudah bukan hari ulang tahun gue lagi.

Hari kamis, sehari sebelum keberangkatan (Jumat malam), Kang mas ke stasiun untuk menukar kode booking pemesanan tiket kereta dengan tiket asli. Aku bertanya, "Bagaimana dengan kuliahmu?", dia balik bertanya, "Aku menimbang perasaanmu, kalau kamu mau aku tetap berangkat, maka aku akan tetap berangkat, dan membolos seandainnya dosenku tidak dapat di lobby, Bagaimana menurutmu?"

"Berarti, kamu absent dong?"
"Iya, mau bagaimana lagi? kecuali dosenku mau dilobby, atau kalau gagal, kamu mengizinkan aku untuk menunda keberangkatan seminggu lagi?"

Ah, Kang masku... suaranya yang lembut bikin gue makin galau, akhirnya dengan tidak rela gue bilang, "Kalau sampai dosenmu ndak mau di lobby, kamu tetap kuliah saja, ditunda seminggu tak apa" dan kemudian nangis dipojokkan.

Hari Jumat pun datang, doi hanya menghubungiku sekali di pagi hari, dan hingga sholat Jumat berakhir, Kang mas tidak memberi kabar apapun. Hufh, bikin deg-degan saja doi T.T

Ba'da ashar, tiba-tiba terdengar bunyi sms masuk. Entah mengapa jantung gue tiba-tiba super deg-degan seperti mau menerima hasil kelulusan Ujian Akhir Nasional. Dan dengan cemas gue pun buka sms yang ternyata emang dari Kang mas, tulisannya, "Aku jadi ke Jakarta nanti malam nggih".

Rasanya seperti ada ribuan kembang api di langit, senaaaaaang pake banget. Itu artinya doi bisa ke Jakarta tanpa harus membolos, itu artinya dosennya setuju untuk di lobby, terima kasih Ya Allah :)

Sabtu pagi, dengan semangat 45 gue menjemput kangmas di Masjid Istiqlal (Doi numpang mandi di sini). Aih Kang masku gantengnyaaaaa.... Dengan senyum lembut yang begitu khas, doi menyambutku. Aku pun langsung mengutarakan jadwal yang akan kami lakukan selama doi di Jakarta. Kita akan jalan-jalan ke sini, main ke situ, jalan ke sono de es te. Mendengar rencanaku doi mengernyit. Oops, sepertinya doi ga setuju nih, sepertinya doi sudah punya rencana sendiri selama di Jakarta, "Kenapakah sayang? Kamu ndak setuju?"

Lalu dengan gaya bicaranya yang lembut itu doi menjelaskan padaku rencananya selama di Jakarta, "Aku ke Jakarta itu sebenarnya bukan hanya untuk bertemu kamu..."

Aku hampir protes mendengarnya, namun doi melanjutkan, "tapi juga bertemu orangtuamu... aku mau minta izin untuk melamarmu kepada mereka berdua, dan... dari pada jalan-jalan yang melelahkan, lebih baik kita ke Blok M, ya... beli cincin kawin buat kamu!"

Lemes... selemes-lemesnya... mau pingsan, tapi emang ada orang pingsan karena saking bahagianya??? haha... gue cuma bisa diam seribu bahasa, dan mengangguk pelan. Speechless...
 
Kami berdua pun mencari tempat untuk Kang mas bisa memakan bekal sarapan pagi yang kubuat untuknya. Dan siangnya, kami pergi ke Gajah Mada Plaza untuk makan siang dan nonton Kung Fu Panda 3 yang baru tayang. Setelah sholat Dzuhur, kami pun ke Blok M Square untuk mencari toko perhiasan yang direkomendasikan sahabatku Nenek Sunenek alias Yulia, orang pegadaian yang memahami seluk beluk dunia toko emas yang langsung gue tanya-tanyai informasinya via chat begitu Kang mas bilang mau membelikan aku cincin.

Nama tokonya Sachi, pemiliknya Uda Heldy di lantai 1 Blok M Square, Toko aslinya di daerah Melawai, Uda Heldy ini langganan lelangnya nenek... Berkat nenek, kami dapat harga yang okey dari Uda Heldy, terima kasih neneeeek... Sabtu sore itu, kami sibuk memilih sepasang cincin kawin nan cantik untuk kami pakai di hari pernikahan kami nanti. Well, I'm going to cry now... i am the happiest human being in the world!

Setelah menemukan cincin cantik yang diinginkan, Kang mas pun membayarnya secara Lunas sehingga ketika jadi nanti, aku hanya perlu menjemputnya. Kata mba yang menjaga toko, perlu waktu satu minggu untuk pembuatannya. Ga sabar rasanyaaaaa.... Oiya, karena kami tahu laki-laki dalam Islam tidak diperbolehkan memakai emas, untuk Kang mas, kami pilih cincin perak yang di chrome saja :)

Ini dia cincinnya... So Lovely, Right? Diah & Marsal :)


Dari Blok M, kami menuju guest house yang sudah gue booking atas nama Kang mas, doi nge-drop barang-barangnya di sana, dan mengantarku pulang ke rumah. 

Kang mas hanya mengantarku pulang dan menyalami orangtuaku. Doi berkata pada mereka, bahwa nanti malam Ba'da Magrib, ia akan datang lagi. Ia perlu membersihkan diri dulu di guest house.

Malamnya Kang mas datang ke rumahku dengan badan yang lebih segar dan muka yang makin ganteng. Doi pun memulai pembicaraan dengan kedua orangtuaku, dan mengutarakan maksud kedatangannya. Sangat syahdu malam itu, begitu tenang, karena baik Kang mas dan kedua orangtuaku tampak begitu resmi dan serius. Aku hanya bisa tersenyum alias nyengir tiada henti. 

Malam itu ditutup dengan makan malam bersama, Kang mas pamit pulang ke guest house sekitar Pukul 21.00, dan berjanji akan menjemputku esok hari sekitar Pukul 10.00. We're going to celebrate my Birth Day together. Walau kadonya sudah di bayar lunas sehari sebelumnya, hehehe

Terima kasih Kang masku kesayangan, You are The Sweetest Gift i have ever received from GOD :)



Thursday, March 10, 2016

My Wedding Preparation Part 1: Hunting Gedung Pernikahan 2016


Udah lama ajah gue ga ngeblog... (matabelo)
Maklum, tiba-tiba karier bakcpacker ala-ala gue udah ga sejaya dahulu semenjak pindah kerjaan, travel pun palingan ke tempat yang deket-deket ajah macam Bandung dan Garut, hehe.

Anyway... this is it! My moment has already begun :)
Kang Mas eike akhirnya memutuskan waktu yang tepat untuk kami mengakhiri hubungan kami yang berstatus pacaran, dan memulai hubungan dengan status baru, yaitu... Suami Istri! I can't stop GRINNING :)))))) Begitu mendengar pernyataan si Kang Mas, langsung ajah gitu loh jari jemari gue lincah mainin hape, browsing sana browsing sini, nyari ini nyari itu! Pokoknya excited pake banget!

Pertama-tama gue sama Kang Mas menentukan budget terlebih dahulu yang pastinya sangat amat ketat! Budget yang kami tentukan adalah untuk sebuah resepsi pernikahan sederhana, alias sesuai isi kantong a.k.a pas-pasan! Tapi tetep yah, gue maunya berkesannn... jadi disinilah perjalanan gue dimulai, let's make my own wedding memorable for everyone :)

Mungkin ada yang pesimis, mau berkesan kok gak mau keluar budget lebih?! tapi gue engga, ga ada kata pesimis di kamus gue. Lagian gue kan pengennya itu "pernikahan yang berkesan", bukan "pernikahan yang mewah", dan menurut gue, berkesan engga harus mewah! Even if it needs more effort to make it happens, i'll do it! alias butuh kesabaran lebih buat mencari vendor-vendor yang berkualitas dengan harga yang bersahabat. Vendor-vendor yang berorientasi bukan sekedar memuaskan pelanggan demi mengincar keuntungan semata, tapi juga bekerja dengan hati semaksimal mungkin mewujudkan impian setiap calon pengantin, berapapun budgetnya! Namun, bukan berarti berapapun budgetnya, terus itu vendor kudu ngasih jasanya sama rata ya, memangnya subsidi silang. Maksud gue, gue memerlukan vendor yang tidak meremehkan impian pelanggannya tentang pesta pernikahan walau budget sang pelanggan pas-pasan, namun mampu memberikan solusi dan juga jalan keluar sehingga tercapai kerja sama di antara kita #tsahhh... Tapi untuk bisa menemukan vendor yang begitu, perlu kesabaran ekstra dalam hal menyelidiki porto polio, review dan track record setiap vendor.

Setelah elo menentukan budget, menentukan venue adalah hal musti wajib dilakukan Nomor 2! Bukan nentuin tanggal yah, tapi nentuin gedung! Soalnya, apalah artinya menentukan tanggal kalau gedung inceran lo fullbooked ditanggal itu, hahaha (ketawa miris karena sudah mengalami). Karena tempat tinggal gue di bilangan Jakarta Selatan, gue pun mengincar beberapa venue pernikahan di sekitar Jakarta Selatan. Ga banyak yang gue samperin secara itu adalah hal yang sangat melelahkan sodara-sodara. Melintasi Jakarta Selatan dari sudut ke sudut. Hufh!

Masjid Pondok Indah
Venue pertama adalah Masjid Pondok Indah. Saat gue ke sana waktu itu, ternyata ada dua acara resepsi yang berbeda. Yang satu dilakukan di dalam Aula yang berada tepat di bawah Masjid, dan yang satu lagi di halaman masjid yang luar dengan menggunakan tenda pernikahan (mungkin yang disewakan halamannya saja). Untu pernikahan di Aula, hawanya itu adem banget karena full AC dan jumlah ACnya memang lebih banyak dari gedung-gedung lain yang pernah gue samperin. Walaupun orang-orang udah berjubel, hawanya tetap dingin dan sejuk. Harga sewanya pun ga terlalu sadis untuk yang memiliki budget pas-pasan seperti gue Rp. 10.000.000,- saja ditambah akad Rp.500.000,- di masjidnya. Namun minusnya Aula masjid ialah langit-langitnya yang rendah banget. Akan sayang banget kalau mau dipake buat pernikahan adat Sumatera Barat, atap rumah Bagunjuang Tujuahnya jadi ga bisa digunakan. Untuk resepsi yang di halaman, gue ga tanya-tanya karena kurang berminat, kalau pake tenda lagi, apa artinya gue nyewa venue? iya ngga? haha.

Masjid Jami' Al-ittihad
Lanjut, kita ke Masjid Jami' Al-ittihad di Pondok Pinang. Disini adem sekali hawanya. Ademnya alami adem masjid, karena venue ini tidak memiliki AC. Harga sewanya sekitar Rp. 3.500.000,- (gue bilang sekitar karena gue tahunya dari pihak katering yang gue survey, bukan dari pengurusnya yang pada saat itu sedang libur). Namun gue kurang suka karena Aulanya tidak begitu luas untuk 800 orang. So let's move to the next venue.

Balai Sespimma, Selapa Polri
Selanjutnya adalah Balai Sespimma, Selapa Polri di perempatan Pondok Pinang-Ciputat-Pasar Jumat-Lebak Bulus, hahaha... Venue ini mampu menampung maksimal 1000 orang. Bentuk balainya memanjang, bukan melebar. Langit-langitnya cukup tinggi dan ACnya meski tidak sedingin Masjid Pondok Indah tapi lumayan adem. Secara lokasi, menurut gue memang bakalan merempongkan mereka-meraka yang tinggalnya di daerah utara, dan bekasi, namun tho itu dekat dengan tol dan terminal, jadi walau jauh, aksesnya inshaAllah mudah. Parkirannya lumayan luas secara Balai Sespimma itu berada di kompleks Polri yang lengkap, ada asrama Polwannya, Rumah Sakitnya, Balainya, etc. Jadi soal parkiran aman. Untuk harga sewa, sedikit lebih murah dari Masjid Pondok Indah, yaitu Rp. 9.000.000,- dan untuk akad Rp. 350.000,- Satu lagi positifnya Balai Sespimma adalah untuk charge catering, rekanan atau non-rekanan sama saja, sama-sama 15% dari seluruh harga makanan buffe dan gubukan. (Buat gue yang berniat nyari vendor berkualitas dengan budget yang solutive, charge yang fix gini cukup menenangkan hati wkwk). Contact Person: Bpk Taufik: 081225903589

Balai Makarti Muktitama
Gedung sejuta umat! Kenapa? Karena dengan hanya Rp. 5.000.000,- dan tambahan biaya akad Rp. 500.000,- lo bisa melangsungkan pernikahan di venue yang berkesan otentik, tradisional, dan elegan dan berada di tengah kota pula! Gedungnya njowo banget, so, bagi kamu-kamu yang mengidam-idamkan pernikahan adat Jawa dengan kesan otentik yang cukup kuat, lokasi bagus, dan harganya pun sangat pas di hati dan di kantong... Balai Makarti solusinya :D Berlokasi di Jalan TMP Kalibata, depan-depanan dengan apartemen kalibata city yang mempermudah akses keluarga dari luar Jakarta menginap untuk menghadiri resepsi kamu, bentuk gedung yang berupa pendopo megah berhias chandelier super besar di tengah ruangan yang menambah kesan otentiknya, kapasitas gedung yang mencapai 1000 orang.... siapa yang ga mau??? Namun sayang, untuk mendapatkan venue ini, kamu harus booking gedung ini minimal setahun sebelumnya , karena gue waktu itu booking padahal masih 11 bulan (Februari 2016) sebelum D-day, namun Balai Makarti had already booked di sepanjang tahun 2016. Demam gak luh! Phone: 021-7993376 (weekdays only)

Hiks, gagal dapet venue nan ajib, gue pun tetap tidak menyerah.

Selanjutnya gue ditemenin nyokap mencoba kembali melintasi Jakarta Selatan demi mendapat Venue yang sesuai dengan keinginan.

Aula Buya Hamka, Masjid Al-Azhar Jakarta Selatan
Aula Buya Hamka memiliki langit-langit yang tidak serendah Masjid Pondok Indah, namun aulanya tidak seluas Selapa Polri. Entah mengapa gue kurang sreg ketika melihat penampakan Aula tersebut. Saat itu pengurus masjid sedang libur, hanya ada seorang bapak tua yang sedang menyusun bangku bekas acara pernikahan semalam, menurut beliau, harga sewa aula ini sekitar Rp.10.000.000,- tidak termasuk akad. Well, since i didn't heart it at first, so... let's move to the next venue.

Tifa Kemala Komdak
Alias Gedung Pertemuan Polri. Awalnya gue nyamperin venue ini karena catering incaran gue merekomendasikannya walau sebenarnya catering tersebut bukan rekanan gedung Tifa (Aneh, kan? ada sedikit miss-com di mana catering inceran gue menyangka gue bisa dapet potongan harga karena punya saudara polisi padahal engga punya, haha). Eniwei, penampakan depan gedungnya memang sepertinya sudah cukup berumur, namun ternyata aulanya cukup mumpuni dan mampu menampung hingga 800 orang. Lokasinya teramat sangat strategis, berada di perbatasan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman, lo bisa akses gedungnya melalui SCBD maupun dari arah kuningan. Untuk lokasi, Tifa juaranya. Harga sewanya juga cukup murah di banding beberapa yang udah gue sebutin sebelumnya, Rp. 8.000.000,- untuk aula acara, dan Rp. 500.000,- untuk akad nikahnya. Ada sedikit minus, aula acara ternyata di lantai 2, beberapa capeng mempertimbangkan para sepuh mereka, namun menurut Kang Mas, itu tidak masalah. Namun ada hal yang cukup fatal yang membuat gue urung menyewa gedung ini, ternyata untuk catering non rekanan dikenai charge 20%. Oh, NO! Contact Person: Ibu Nila 0818730849

Langen Palikrama Pegadaian
Gue dulu sering ke sini buat workshop, dan beberapa kali menghadiri pernikahan. Aulanya megah, luas pake banget muat 1200 orang, gue suka. Harga sewanya Rp. 10.000.000,- dan untuk akad nambah Rp. 1.000.000,- alasan gue ga ambil gedung ini cuma... Jauh, bukan di bilangan Jakarta Selatan lagi, tapi di Jakarta Pusat. Contact Person: Shanty 081382928923.

Masih ada beberapa lagi gedung yang eikeh samperin selama moment venue hunting ini, tapi kebanyakan dari mereka gue lakukan sembari kondangan beneran, jadi info yang gue dapet kurang lengkap. So that's my review for venue. Next, I'll write about other things :)