(Mengetik dengan muka sumringah)
Gue dan Kang mas udah setahun ini LDR-an, doi mendapat beasiswa sekolah di luar kota yaitu Solo, Jawa Tengah. So, bagi yang pernah menjalani LDR pasti tahu rasanya... KANGEN pake BANGET!
Yup, seperti pasangan LDR lainnya, tentu kita berusaha sedewasa mungkin dalam bersikap, biar ga ada ambeg-ambegan, marah-marahan, tangis-tangisan, atau hal lain yang dapat membuat hubungan memburuk dan berakhir pada hal yang tidak diinginkan. Alhamdulillah, kita berdua cukup dewasa dalam menjaga komitmen. Dan setahunpun berlalu dengan sempurna, kami berdua makin saling sayang dan merindukan (walau masih ada satu tahun lagi to go T.T).
Adalah hal yang sulit untuk bertemu karena berbagai hal dan kondisi. Setahun sebelumnya, kami setiap hari selalu bertemu, makan siang berdua, dan di akhir pekan selalu jalan-jalan berdua. Namun ketika doi harus meninggalkan ibukota... selama setahun kami hanya bisa bertemu sekali, ketika dia libur semester.
Kang mas kemudian berjanji akan datang ke kotaku di hari lahirku yang ke-28. Aku pun merasa begitu berbahagia mendengarnya. Ada yang keramat di bulan lahirku beberapa tahun ini. Dua tahun lalu, tiga hari setelah ulang tahunku yang ke-26, Kang mas mengutarakan isi hatinya dan memintaku menjadi kekasihnya... (Aih, manisnya). Lalu, Maret setahun yang lalu, Kang mas berangkat ke Solo (Ini sedih T.T) dan Maret tahun ini, di ulang tahunku yang ke-28, ia menyatakan akan datang menemuiku (baru denger rencananya ajah, aku bahagiaaaaa... hoho)
Tepat tiga hari sebelum hari kedatangannya, tiba-tiba Kang mas telepon, bilang kalau sebenarnya beberapa minggu yang lalu kelasnya ada perubahan jadwal, yaitu hari sabtu, sehari sebelum hari ulang tahunku, dimana doi seharusnya sudah tiba di Jakarta (Jumat malam berangkat dengan kereta), ternyata doi ada kelas penting dimana kalau ditinggalkan akan berdampak buruk bagi nilainya, yang mana sangat penting karena statusnya yang merupakan penerima beasiswa. Namun doi bilang masih memperjuangkan untuk melobby dosennya agar bersedia mengalihkan kuliahnya di hari jumat, sehingga tidak perlu lagi kuliah di hari sabtu.
Walau Kang mas bilang masih memperjuangkan jadwalnya, tapi gue sudah tak kuat membayangkan seandainya Kang mas benar-benar berhalangan, maka gue pun nangis, hiks. Kang mas bilang seandainya benar-benar ga bisa dateng di hari ulang tahunku, doi akan tetap datang di sabtu minggu berikutnya. Namun tetap aja gue sedih, karena itu sudah bukan hari ulang tahun gue lagi.
Hari kamis, sehari sebelum keberangkatan (Jumat malam), Kang mas ke stasiun untuk menukar kode booking pemesanan tiket kereta dengan tiket asli. Aku bertanya, "Bagaimana dengan kuliahmu?", dia balik bertanya, "Aku menimbang perasaanmu, kalau kamu mau aku tetap berangkat, maka aku akan tetap berangkat, dan membolos seandainnya dosenku tidak dapat di lobby, Bagaimana menurutmu?"
"Berarti, kamu absent dong?"
"Iya, mau bagaimana lagi? kecuali dosenku mau dilobby, atau kalau gagal, kamu mengizinkan aku untuk menunda keberangkatan seminggu lagi?"
Ah, Kang masku... suaranya yang lembut bikin gue makin galau, akhirnya dengan tidak rela gue bilang, "Kalau sampai dosenmu ndak mau di lobby, kamu tetap kuliah saja, ditunda seminggu tak apa" dan kemudian nangis dipojokkan.
Hari Jumat pun datang, doi hanya menghubungiku sekali di pagi hari, dan hingga sholat Jumat berakhir, Kang mas tidak memberi kabar apapun. Hufh, bikin deg-degan saja doi T.T
Ba'da ashar, tiba-tiba terdengar bunyi sms masuk. Entah mengapa jantung gue tiba-tiba super deg-degan seperti mau menerima hasil kelulusan Ujian Akhir Nasional. Dan dengan cemas gue pun buka sms yang ternyata emang dari Kang mas, tulisannya, "Aku jadi ke Jakarta nanti malam nggih".
Rasanya seperti ada ribuan kembang api di langit, senaaaaaang pake banget. Itu artinya doi bisa ke Jakarta tanpa harus membolos, itu artinya dosennya setuju untuk di lobby, terima kasih Ya Allah :)
Sabtu pagi, dengan semangat 45 gue menjemput kangmas di Masjid Istiqlal (Doi numpang mandi di sini). Aih Kang masku gantengnyaaaaa.... Dengan senyum lembut yang begitu khas, doi menyambutku. Aku pun langsung mengutarakan jadwal yang akan kami lakukan selama doi di Jakarta. Kita akan jalan-jalan ke sini, main ke situ, jalan ke sono de es te. Mendengar rencanaku doi mengernyit. Oops, sepertinya doi ga setuju nih, sepertinya doi sudah punya rencana sendiri selama di Jakarta, "Kenapakah sayang? Kamu ndak setuju?"
Lalu dengan gaya bicaranya yang lembut itu doi menjelaskan padaku rencananya selama di Jakarta, "Aku ke Jakarta itu sebenarnya bukan hanya untuk bertemu kamu..."
Aku hampir protes mendengarnya, namun doi melanjutkan, "tapi juga bertemu orangtuamu... aku mau minta izin untuk melamarmu kepada mereka berdua, dan... dari pada jalan-jalan yang melelahkan, lebih baik kita ke Blok M, ya... beli cincin kawin buat kamu!"
Lemes... selemes-lemesnya... mau pingsan, tapi emang ada orang pingsan karena saking bahagianya??? haha... gue cuma bisa diam seribu bahasa, dan mengangguk pelan. Speechless...
Kami berdua pun mencari tempat untuk Kang mas bisa memakan bekal sarapan pagi yang kubuat untuknya. Dan siangnya, kami pergi ke Gajah Mada Plaza untuk makan siang dan nonton Kung Fu Panda 3 yang baru tayang. Setelah sholat Dzuhur, kami pun ke Blok M Square untuk mencari toko perhiasan yang direkomendasikan sahabatku Nenek Sunenek alias Yulia, orang pegadaian yang memahami seluk beluk dunia toko emas yang langsung gue tanya-tanyai informasinya via chat begitu Kang mas bilang mau membelikan aku cincin.
Nama tokonya Sachi, pemiliknya Uda Heldy di lantai 1 Blok M Square, Toko aslinya di daerah Melawai, Uda Heldy ini langganan lelangnya nenek... Berkat nenek, kami dapat harga yang okey dari Uda Heldy, terima kasih neneeeek... Sabtu sore itu, kami sibuk memilih sepasang cincin kawin nan cantik untuk kami pakai di hari pernikahan kami nanti. Well, I'm going to cry now... i am the happiest human being in the world!
Setelah menemukan cincin cantik yang diinginkan, Kang mas pun membayarnya secara Lunas sehingga ketika jadi nanti, aku hanya perlu menjemputnya. Kata mba yang menjaga toko, perlu waktu satu minggu untuk pembuatannya. Ga sabar rasanyaaaaa.... Oiya, karena kami tahu laki-laki dalam Islam tidak diperbolehkan memakai emas, untuk Kang mas, kami pilih cincin perak yang di chrome saja :)
Dari Blok M, kami menuju guest house yang sudah gue booking atas nama Kang mas, doi nge-drop barang-barangnya di sana, dan mengantarku pulang ke rumah.
Kang mas hanya mengantarku pulang dan menyalami orangtuaku. Doi berkata pada mereka, bahwa nanti malam Ba'da Magrib, ia akan datang lagi. Ia perlu membersihkan diri dulu di guest house.
Malamnya Kang mas datang ke rumahku dengan badan yang lebih segar dan muka yang makin ganteng. Doi pun memulai pembicaraan dengan kedua orangtuaku, dan mengutarakan maksud kedatangannya. Sangat syahdu malam itu, begitu tenang, karena baik Kang mas dan kedua orangtuaku tampak begitu resmi dan serius. Aku hanya bisa tersenyum alias nyengir tiada henti.
Malam itu ditutup dengan makan malam bersama, Kang mas pamit pulang ke guest house sekitar Pukul 21.00, dan berjanji akan menjemputku esok hari sekitar Pukul 10.00. We're going to celebrate my Birth Day together. Walau kadonya sudah di bayar lunas sehari sebelumnya, hehehe
Terima kasih Kang masku kesayangan, You are The Sweetest Gift i have ever received from GOD :)
Ciye ciyeeee
ReplyDeleteslamat yaaaa
mupeeengggggg 😁😁😁😁
Mba boleh minta CP gedung balai sespimma? Terimakasih...
ReplyDeleteMba boleh minta CP gedung balai sespimma? Terimakasih...
ReplyDelete