Thursday, October 24, 2013

PackerBe goes Here and There (Thailand & Malaysia edition)

PACKER BE  
Starring:
Gue, OMG Tari, The Amazing Bari, Nene Tue, Siska Ska, Yunee, Bli Sagit Omes, Dandut Danang Gendut, Har Sejong dan Jaya Narsis No.1


Packer Be


Baiklah Sodara-sodara pecinta jalan-jalan yang murah meriah kalo ga murah dan ga meriah ga cinta, kali ini gue, Diah, or you can call me whatever you want asal gue-nya nengok, akan menceritakan perjalanan sepuluh anak manusia yang masih polos, innocent, bau kencur dan rajin menabung walau tak kunjung tajir ke negri Jiran dan Gajah Putih walau pada kenyataannya tak seekor gajah putih pun kami temui di sana.

Tersebutlah sekelompok anak muda yang sedang bosan menghadapi dunia mereka masing-masing (sebenarnya dunia kami bersepuluh itu sebelas-dua belas sih, ngantor, pulang, cengok, ngantor lagi!) yang bertekat untuk menyelamatkan dunia, eh? (Salah fokus!). Okeh, Intinya Kami bersepuluh yang tergabung dalam PACKER BE! terdiri dari lima orang cewek manis sangat (PACKERBELLE) dan lima orang cowok tampan sangat (PACKERBEAU) sudah berencana dari jauh-jauh hari untuk melancong ala Backpacker, itu artinya dengan pengeluaran sedikit mungkin melancong sejauh mungkin. Maka sudah sejak awal tahun 2013 lalu kami pun hunting tiket! Dan Thailand-lah yang menjadi tujuan kami (dengan alasan paling murah tentunya, promo air asia yang sulit di tolak!)

NIGHT AT KUALA LUMPUR!

Hari H yang kami nanti-nantikan pun akhirnya tiba, tanggal 15 Oktober 2013 kami sepakat berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta. Dua orang anggota kami yang berdomisili di Bali, yaitu Bli Sagit dan Jaya harus lebih dulu terbang ke Jakarta, untuk kemudian kopi darat dengan kami di Bandara Soekarno-Hatta. Dan salah satu anggota packerbe, Harsejong (Har si Raja Sejong!) terpaksa langsung terbang ke kuala lumpur karena berdomisili di Pekan Baru.

Seperti biasa, Nene si biang keterlambatan, dan dua makhluk ajaib lainnya yaitu Tari dan Siska selalu bikin jantung deg-degan. Di saat Gue, Bli Sagit, Jaya, Bari, Danang dan Yuni udah siap, dan waktu check in sudah tiba, mereka malah belum jalan dari kediamannya masing-masing. Ingin rasanya menggilas mereka dengan roda pesawat!


 

Akhirnya mereka bertiga muncul juga dengan wajah penuh sumringah minta di gilas roda pesawat. Kami pun Check In dan terbang menuju KLIA!

Sekitar pukul 14.30 waktu Malaysia, kami pun tiba. Kami adalah Packerbe, yang pastinya hobi backpackeran... jadi seharusnya walau lapar, kami mencari semacam warteg murah meriah untuk di makan, bukan? Namun yang terjadi adalah... kami kelaparan, melihat satu restoran yang bau makannya kemana-mana, maka seperti Kerbau dicucuk hidungnya kami melangkah memasuki restoran tersebut. Alhasil, nasi lemak ayam bumbu rendang, Canai daging, Kwetiau goreng special de el el pun menjadi pesanan kami. Baru sampai di negri Jiran, kocek kami masing-masing sudah terkuras rata-rata RM 30. Tiba-tiba kami menjadi galau akan kelangsungan hidup kami selama lima hari berikutnya di Negri orang!

Packer Be di KLIA
This is me!
 



Kelaperan!!!

Nasi Lemak Ayam Bumbu Rendang
Setelah beres berurusan dengan Imigrasi kami pun naik Bus menuju Hotel New Winner yang sudah kami booking untuk bermalam di daerah KL Sentral. Tiba di sana waktu Ashar telah tiba, kami pun menjamak Shalat Dzuhur dan Ashar di Masjid Madrasathul Qouthiyyam Surau Brickfields tak jauh dari Hotel New Winner tersebut.
Madrasathul Qouthiyyam Surau Brickfields
Selesai Sholat, kami pun menuju hotel, check In dan melepas lelah sesaat sembari menunggu Har yang belum juga tiba dari Pekan Baru dan Adzan Magrib.

Di KL sebenarnya kami hanya berniat transit, malah awalnya kami benar-benar berniat untuk ngegembel ala Backpacker tidur di Bandara untuk langsung terbang besok pagi-pagi buta ke Phuket. Namun di karenakan tidur di bandara merupakan sesuatu ynag di luar daya imaginasi gue (Gue backpacker non-sejati) dan para packerbelle lainnya pun mengamini, walau para packerbeau engga punya masalah tidur di Bandara, maka terpaksalah kami menyewa 5 kamar untuk tidur yang notabene hanya 3 sampai 4 jam. Besok paginya, jam 03.00 Pagi waktu Malaysia kami sudah siap-siap Check out off to Bandara.

Setelah sholat Magrib dan kopi darat dengan Har, kami pun melangkah untuk menghabiskan waktu "Semalam di Malaysia". Menara Petronas adalah tujuan terdekat kami. Dengan berjalan kaki kami bersepuluh melangkah dengan gagahnya menuju Stasiun MRT terdekat (Sembilan dari sepuluh orang buta arah, untung ada Har yang enggak buta arah!).






Kebetulan sekali di Petronas sedang ada atraksi air mancur. Gue ga tahu itu atraksi ada schedulenya atau memang ada tiap malam, tapi yang pasti atraksinya cukup meriah dan berkesan. Ini dia short video dan foto-foto kegilaan kami diMalaysia.
                                         

 Packerbeau

 Packerbelle


Us!!!!

Puas foto-foto di sana kami pun kembali ke stasiun MRT dan langsung menuju Pasar Petaling guna belanja oleh-oleh dan makan malam. Kami (terutama packerbelle) berusaha sekeras mungkin untuk enggak kerasukan belanja di sini, itulah gunanya dari awal kami hanya membawa beberapa ratus ringgit, haha. Selesai makan malam, malam pun makin larut, pukul 11.00 waktu Malaysia kami tiba di hotel. Beberes dan tidur, untuk bangun lagi tiga jam kemudian.

Esoknya tepat jam 4 pagi, dengan separuh tertidur kami berlari-lari kecil menuju Halte Bus dan berlabuh ke LCCT. Kami akan terbang ke Phuket, Thailand dengan early morning flight, setelah menikmati early morning breakfast di Marry Brown pastinyaaa...

PHI PHI ISLAND, THE LEGENDARY LEONARDO DICAPRIO'S SECRET BEACHES!

Oh, Well... it's a secret that everyone knows, Phi Phi Island, Maya Bay, Patong Beach, and Phuket.

Sekitar Jam Delapan Pagi kami tiba di Phuket International Airport. Sepertinya kami kepagian, karena begitu kami keluar Bandara, seharusnya kami langsung di sambut oleh pihak Breakpoint Agent yang merupakan hotel and tour agency for Phi Phi Island tour, namun tak seorang pun menyambut kami. Khawatir kami terkena Scam, kami pun berusaha menghubungi agent tour tersebut. Masalahnya itu tidak mudah jika di Airport seinternational Phuket engga di sediakan Free Wi-fi, mau roaming pun, pulsa udah kempes. Hanya XL yang berbaik hati mau memberikan bonus sehari gratis roaming for Thailand. Itupun kita gaptek nyettingnya.

 Packer Be nge-gembel di Phuket International AirPort.
Dengan Sim Card local for tourist yang dibagikan secara gratis (True Move Card) kami pun berusaha menghubungi sang agent. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya kami pun mendapat jawaban. Dengan bahasa Inggris seadanya kami berkomunikasi. Pihak Agent berkata bahwa kami terlalu cepat datang, jadi memang belum saatnya mereka menjemput. Namun demikian kami tetap di jemput selang sepuluh menit kemudian.

Drivernya adalah Mr. Azhari, yang sepertinya sumringah melihat kami. Dengan bahasa inggris alakadarnya dia dan kami berkomunikasi. Dia terlihat amazed melihat kita. Mungkin terpesona sama tingkah ajaib saudari OMG Tari dan Amazing Bari (dua makhluk ajaib dari Gunung Kinabalu). Beliau ini muslim lho, jadi langsung nunjuk-nunjukin dimana saja kami bisa mendapat makanan halal (walau pada akhirnya kami tetap kelaperan karena tidak berhasil menemukan tempat-tempat tersebut setelah Mr. Azhari meninggalkan kami di Pathong Beach #nangis).

Setelah sampai di Meeting Point (semacam dermaga githu) kami di beri sedikit pengarahan oleh pihak agent tour. Berganti pakaian, titip tas, kami pun berangkat dengan sebuah speedboat yang cukup bagus dan besar. Satu boat dengan kami, makhluk berupa manusia dari seluruh penjuru dunia, dan untungnya, kulit kami ga yang paling item di sana hahay!

Mendengarkan Pengarahan dari Tour Guide Phi Phi Island di Meeting Point
Speedboat melaju dengan kecepatan yang sangat cepat, berknot-knot km/hour. Membelah ombak, membuat kami ber-ajojing ria manggut-manggut di kapal, untungnya tak satupun dari kami ada yang mabuk. Setelah kurang lebih empat puluh menit berlabuh kami tiba di suatu pulau naaaaan amat sangaaaat cantik. Di sekeliling pulau ada tebing-tebing tinggi yang bagai Tuhan potong langsung dengan pisau. Pantainya jernih dengan pasir yang putih susu dan halus. Itulah Maya Bay, yang katanya terkenal melalui Film-nya sang Aktor Ganteng Leonardo Dicaprio, sebuah pantai rahasia yang berjudul "The Beach". Saat itu Maya Bay nan aduhai sedang ramai pengunjung. Gue sih sejujurnya lebih suka pantai-pantai di Indonesia, teritama Pantai di sepanjang pesisir Pulau Lombok. Lebih eksotis, natural, dan masih belum terjamah, cuma berhubung kita udah capek-capek kesini... let's cherish the day!







Miss OMG Tari






Maya Bay
Ga semua hal bisa berjalan sempurna. Meski Pulaunya, Pantainya, Speedboatnya, guestnya Ok, tapi ternyata tour guidenya kurang Ok! Doi was good in English dan menjelaskan dengan sejelas-jelasnya, cuma dia agak kasar dan pelit waktu! Eniwei forget the guide, dan lanjutkan kisah kita.

The Amazing Bari


Nenek Tue
Setelah kurang lebih tiga puluh menit foto-foto di Maya Bay, kami pun di ajak berkeliling dengan speedboat. Sayangnya karena guide pelit, ga semua spot bisa kita explore sepuasnya. Kebanyakan malah hanya sightseeing  doang. Seperti Viking Cave, Pileh Lagoon yang katanya ajib banget, Monkey Beach (nontonin monyet dari jauh, untung di Ragunan banyak monyet, jadi ga nyesek-nyesek banget!), Makan siang dengan menu Prasmanan ala masakan Thai di Phi Phi Don (Disini banyak Muslim, jadi jangan khawatir bagi anda yang muslim, ini halal!) lalu berlanjut dengan snorekeling disekitar pulau Bamboo dan Masquito.

 

Pileh Lagoon
Viking Cave
Makan Siang di Phi Phi Don
 Hari makin sore, guide pun mengajak kita kembali ke Phuket, karena Tour telah berakhir. Perjalanan pulang lebih ajib, maksudnya Speedboatnya ngebut dua kali lebih cepat, dan meskipun The Amazing Bari terlelap, tapi kepalanya tetap ber-ajojing ria. Herannya, Bari sama sekali tidak terbangun. He's The Amazing Bari!






Tepar Kecapekan!


Kami sampai di Phuket. Tanpa mandi dan babibu kami langsung menuju mobil ketika Mr. Azhari datang menjemput. Dengan Taxi Mini Bus-nya kami pun di antar ke Hotel sewaan kami di Patong Beach, BreakPoint Hotel.

Bersambung ke Patong Beach, One Night Stand Part 1

Documentary of Packerbe

 Kita Untuk Selamanya ( A Journal )


1 comment:

  1. Tari... nenekk..masa diah mau menggilas kita pake roda pesawat tuuhh... jahaaadddd

    ReplyDelete